Besok kita bangun pagi-pagi, mandi trus dan packing barang-barang karena kita mesti checkout, abis beres packing kita langsung ke restaurantnya buat makan pagi, di hotel Sinar Tambolaka ini ada fasilitas makan paginya juga, dan makanannya juga lumayan kok. Abis makan kita balik ke kamar sambil nunggu driver dateng, pas driver kita udah dateng kita checkout dan menuju ke tempat pertama untuk hari ini yaitu Danau Weekuri, oiya sebelum ke Danau Weekuri kita mampir dulu ke warung nasi padang buat bungkus makan siang nanti, karena di Sumba ini masih jarang tempat wisata yang deket-deket situ jualan makanan :D

Danau Weekuri

Danau weekuri ini ada di Sumba Barat Daya, dan letak danau ini berdekatan dengan laut, jadi air danau ini berasal dari laut, danaunya cukup besar, dengan air tosca yang sangat mengundang untuk di ceburin wkwk
Fasilitas disini juga lumayan bagus ya, udah ada jalan beserta pagar yang mengelilingi atas danau, jalan dari parkiran menuju danau juga bagus, banyak orang-orang lokal yang berjualan kain sumba disini, ada tempat buat loncat juga kalo berani pada loncat, pas kita sampe sini kemaren itu sekitar jam 9an kurang dan masih sepi, jadi kita mutusin buat berenang dulu di danaunya, danaunya ada bagian yang cetek dan ada juga dalam, karena gw ga bisa berenang jadi gw maen yang di daerah cetek aja wkwk
Bagus lah pokoknya Danau Weekuri ini, kalo ga ikutin itenary buat hari ini gw mau berenang disini lama-lama hahah.. Abis puas berenang sama foto-foto kita naik trus muterin danau ini sambil jalan pulang ke arah mobil. Untuk tiket masuknya sih sama kaya tempat-tempat Sumba yang lain, isi buku tamu dan selipin uang seikhlasnya.

DSCF4827
DSCF4904
DSCF4831
IMG_2986
DSCF4746
DJI_0640
DJI_0641
DJI_0648
IMG_2981
IMG_2979
DSCF4882

Pantai Mandorak

Tujuan kita berikutnya yaitu Pantai Mandorak, letaknya ga begitu jauh dari Danau Weekuri, mungkin sekitar 15 menitan kalo ga salah :D Nah kalo disini udah ditetepin harga tiket masuknya 50rb per mobil, yang jaga sih orang lokal sini, abis parkir mobil kita langsung maen ke pantainya, pantainya kecil tapi cantik, di tengah-tengah ada 2 batu yang saling menunjuk, di bibir pantai juga ada beberapa perahu nelayan sini, kemaren cuacanya lumayan terik jadi ga lama-lama juga sih disini, abis puas maen di pantai kita langsung cari tempat teduh buat istirahat, dan karena udah jam 12 juga jadi kita sekalian makan disini. Di pantai ini gw kurang suka sama anak-anak kecil lokalnya, mereka dengan ga malu-malu minta duit sama kita, tapi karena udah dibilangin sama driver kita cuekin aja jadi kita ga ngasih, dan jangan dikasih juga sih kalo menurut gw biar ga jadi kebiasaan :)
Tapi abis itu kayanya mereka dimarahin ama orang-orang dewasanya, soalnya abis itu mereka ga minta-minta uang lagi ama kita.

53A56EFD-4D65-4278-92BB-319002B9643B
F0799E65-488F-4B1C-A1F3-326A4AEFD419
F4B3E57D-BEF7-4B59-ADCE-AADD5F57C0E3
DSCF4968
DSCF4910
DSCF5002

Desa Adat Ratenggaro

Selesai makan kita langsung ke tempat selanjutnya, yaitu Desa Adat Ratenggaro, lama perjalanannya dari pantai mandorak ke Desa Ratenggaro ini sekitar 1 jam-an lebih, letak desa ini deket laut jadi viewnya itu laut deketan sama pantai ratenggaro yang bakal kita datengin abis ini. Katanya Desa Adat Ratenggaro ini, merupakan desa adat pertama dan tertua di Sumba barat daya, disini kalian bakal melihat rumah-rumah adat khas Sumba menara di sertai dengan kuburan batu-batu di sekitarnya. Masyarakat Ratenggaro, sebagaimana orang Sumba pada umumnya, sangat kuat dipengaruhi oleh kepercayaan Marapu. Marapu merupakan agama asli yang bertolak dari pemujaan terhadap leluhur yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Sumba hingga hari ini, meskipun sebagian besar telah menganut agama katolik maupun protestan. Pengaruh tersebut misalnya dapat dilihat pada tatanan (formasi) kampung dan bentuk rumah adat. Salah satu daya tarik dari desa ini adalah rumah adatnya. Rumah adat yang terdapat di desa Ratenggaro memiliki ciri khas menara yang mencapai setinggi 20 meter dan beratap jerami katanya tinggi rendahnya atap didasarkan atas status sosial mereka. Masing-masing rumah adat terdiri dari 4 buah tingkat, dimana tingkat paling bawah digunakan sebagai tempat hewan peliharaan, lalu tingkat kedua tempat pemilik rumah, tingkat ketiga tempat untuk menyimpan hasil panen dan dan tingkat terakhir tempat untuk memasak. Di tingkat teratas ini terdapat sebuah kotak yang merupakan tempat penyimpanan benda keramat dan juga tempat untuk meletakkan tanduk kerbau sebagai simbol tanda kemuliaan. Orangnya disini ramah-ramah, beberapa warga sini jualan kain tenun sumba dan kerajinan tangan khas sumba lainnya kaya kalung, puas foto-foto dan muterin ini kita lanjut ke tempat selanjutnya, yaitu pantai ratenggaro yang letaknya ga jauh dari desa adat ini.

IMG_3019
D00324E0-9941-4FD4-8CCB-DC103FF7677D
5EE9E162-8B92-4265-BF2E-05DEB10EC23F
DSCF5092
DSCF5077
DSCF5080
DSCF5084

Pantai Ratenggaro

Pantai Ratenggaro ini letaknya deketan sama Desa Adat Ratenggaro, sekitar kurang dari 5 menit lah kalo naik kendaraan dari Desa Adat ke pantai sini, dan dari desa adat juga bisa liat langsung pantainya. Pantainya panjang, dan mengarah ke salah satu pulau yang kayanya ada desa adat lagi tapi kemaren lupa nanya nama desanya apa soalnya kalo dari drone keliatan ada rumah-rumah adat, dipantai ini juga banyak makam-makam batu dan beberapa makam yang dipahat juga, di sebelahnya seperti ada danau atau yang merupakan akhir dari aliran sungai soalnya kalo liat dari pantai ada sungai. seperti biasa disini juga mesti isi buku tamu dan kasih uang seikhlasnya, kemaren sih kita ngasih 20rb kalo ga salah. Puas foto-foto kita lanjut ke tempat selanjutnya yaitu Pantai Bwanna

DSCF5177
DSCF5175
DSCF5152
DSCF5140
DSCF5139
DSCF5138
DJI_0665
36176DCC-4B6D-46F5-A904-C7735DDC6C65
F58B541A-64EF-4DF7-B6AF-3C3B83F19030
701D143D-DE49-4FCE-BE47-02406E05BE22

Pantai Bwanna

Pantai Bwanna ini letaknya ga jauh dari desa Ratenggaro, sekitar 30 menitan, Diantara pantai-pantai di Sumba yang didatengin pas trip kemaren, Pantai Bwanna ini pantai favorit gw, pantainya panjang dan lumayan luas jarak pantai sama air lautnya, pasirnya putih bersih. Ada karang bolong yang menjadi icon pantai ini di tengah-tengahnya. Tapi untuk menuju kesini dari parkiran juga ga gampang, kalian mesti trekking dengan jalan yang curam dan lumayan juga ke bawahnya, mesti hati-hati pokoknya, karena belum ada tangga atau tali yang buat mempermudah jalan ke bawah. Oiya sebelum kita kesini kita dikasih tau kalo nanti bakal ada guide juga dari sana dan ternyata lumayan banyak orangnya sekitar 5-6 orang anak muda gitu usia SMP atau SMA, tapi kita jangan minta bantuan selama sama mereka, misal minta bantuan pegangin tangan, pegangin benda-benda atau apapun, katanya mereka bakal mintain duit tambahan untuk bantuan itu, jadi sebisa mungkin kalian kalo kesini bisa turun sendiri atau mungkin minta bantuan temen kalian, emang sih walaupun pantainya cantik dan bagus bgt tapi yang bikin ga enaknya dari pantai ini kalo menurut gw itu emang orang-orang lokal pantai bwanna ini sih, mereka selalu ngikutin kita kemanapun kita pergi, padahalkan salah satu tujuan kita menikmatin pantai salah satunya pengen menyendiri. Intinya kalo kalian kesini mesti bawa guide atau pemandu ya juga ya, jangan sendirian kesini soalnya katanya ada orang yang di ambil barang2-nya secara paksa pas kesini karena ga pake pemandu.
DSCF5184
DSCF5187
DSCF5196
DSCF5200
DSCF5213
DSCF5268
DSCF5275
DSCF5446
2034B850-F2B1-4D07-B695-9390F2E2E8B1
391B2CB8-AE00-4F76-95D9-3AB50D719D4C
65A43E65-9925-468E-8F6F-0C0C76F7CDE4

Tanjung Mareha

Sebenernya tempat ini ga ada di itenary, dan kita bakal habisin hari ini melihat sunset di pantai bwanna, tapi karena jalan ke parkiran mobil kaya gitu tadi yang curam sama orang-orang lokal sini yang agak tricky jadi kita agak parno juga sih wkwk, jadi pas jam 5an setelah puas foto-foto dan nikmatin pantai kita mutusin buat naik, dan driver kita ngajak kita ke tempat Tanjung Mareha ini. Dari parkiran pantai bwanna ke tanjung ini deket sih sekitar 5 menit, emang jalannya aja yang setapak gitu jadi lumayan sulit buat mobil apalagi kalo ada mobil lain dari arah berlawanan. Tanjung Mareha ini letaknya di tebing ujung pantai bwanna, dari tanjung ini masih keliatan pantai bwanna beserta icon karang bolongnya, disini kita duduk-duduk santai sambil nungguin sunset, dan orang-orang lokal yang jaga di tanjung mareha ini juga asik-asik ga terlalu ngikutin kita kaya pantai bwanna ini. Tapi sayang pas kemaren sunsetnya ketutupan awan jadi ga bisa liat matahari bullet tenggalam, dari sini kita langsung balik ke Tambolaka buat ambil barang-barang driver kita di rumah saudaranya, karena udah malem dan kita belum makan kita minta rekomendasi tempat makan deket-deket situ, dan driver kita merekomendasikan Gula Garam, yang punya orang Prancis dan lumayan asik sih tempatnya dan makanannya juga lumayan enak, abis makan malam kita menuju Waikabubak, Sumba Barat buat check-in di hotel Manandang, di hotel ini kita udah booking buat 2 malem.

A9CF1936-195C-42F9-9BB8-789920841503IMG_3080
E7220BDA-FC14-4DD7-B7EC-F77C26157D48
DSCF5553
DSCF5535
DJI_0714
DJI_0701

Share this post :Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on TumblrPin on PinterestShare on LinkedInPrint this pageEmail this to someone